mahmud badarudin
Sultan Mahmud Badaruddin II yang memiliki nama Asli Raden Hasan lahir pada tahun 1767 di Palembang. Pada tahun 1803 ia dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Palembang dan bergelar Sultan Mahmud Badaruddin II. Sejak ia dinobatkan, ia berusaha membebaskan Kerajaan Palembang dari pengaruh Belanda dengan menjalin kerjasama dengan Inggris sehingga ia mudah mendapatkan senjata. Pada tanggal 14 Mey 1811 pasukan Sultan Mahmud Badaruddin II berhasil membuat  Belanda mundur. Pada bulan itu pula Inggris berhasil merebut Indonesia dari Belanda dan mengambil alih kongsi Belanda yang ada di Palembang pada tahun 1812.

Meskipun sebelumnya pernah bekerja sama, Sultan Mahmud Badaruddin II tidak mengakui pendudukan Palembang oleh Ingris. Ia berupaya melakukan perlawanan mengusir Inggris dari Palembang. Perlawanan itu menghasilkan kekalahan pada pasukan Sultan Mahmud Badaruddin II dan ia terpaksa menyingkir ke Muara Rawas. Setelah Sultan Mahmud Badaruddin II tersingkir, Inggris kemudian menunjuk Ahmad Najamudin II sebagai penguasa boneka yang merupakan adik kandung  Sultan Mahmud Badaruddin II.

Sesuai konvensi London pada tanggal  13 Agustus 1814, Inggris harus mengembalikan Indonesia kepada Belanda. Pada bulan Juni 1819 Inggris mengembalikan tahta kerajaan kepada Sultan Mahmud Badaruddin II dan Belanda kemudian mengambil alih Palembang dari Inggris. Rakyat palembang kembali mengadakan perlawanan kepada Belanda yang kembali hendak menguasai Palembang, perang pun mulai pecah. Belanda terus melakukan serangan dan berusaha merebut keraton kerajaan Palembang, namun usaha itu terus gagal dikarenakan perlawanan sengit dari pasukan kerajaan dan rakyat Palembang. Belanda juga berusaha mengajak damai Sultan Mahmud Badaruddin II dengan melakukan perundingan tapi Badaruddin II menolaknya.

Pada tahun 1821 pertempuran besar kembali pecah, Belanda mengirimkan pasukan yang besar untuk menyerang Palembang. Dalam serangan kali ini Belanda berhasil menduduki Benteng Kembar dan Plaju sehingga membuka jalan menuju palembang. Belanda meminta Badaruddin II untuk menyerah, tetapi ia tidak mau menyerah. Belanda kemudian melancarkan serangan besar yang membuat Sultan Mahmud Badaruddin II terdesak dan pada 1 Juli 1821 Belanda berhasil menduduki keraton dan menangkap Badaruddin II. Ia kemudian di asingkan ke Ternate dan meninggal disana pada tanggal 26 Nopember 1852.