gatot subroto

Gatot Subroto lair pada tahun 1907, di Bayumas. Ia menamatkan sekolahnya di Holands Inlandse School (HIS). Sebelumnya ia bersekolah di Europeesche Lagare School (ELS/Sekolah Dasar Belanda), akan tetapi ia dikeluarkan karena berkelahi dengan seorang anak Belanda hingga akhirnya ia masuk ke HIS. beberapa lama setelah menyelesaikan pendidikannya di HIS, ia bekerja sebagai pegawai. karena merasa tidak cocok dengan keperibadiannya, ia kemudian masuk ke sekolah militer pada tahun 1923 di Magelang, dan setelah tamat ia menjadi anggota KNIL (Tentara Hindia Belanda). Meski sebagai anggota KNIL, bukan berarti ia patuh dan menjadi alat Belanda. akan tetapi ia bahkan sering berselisih paham dengan atasannya karena dianggap ia terlalu memihak rakyat kecil. Gatot Subroto merupakan sosok yangtegas dan disiplin. ia juga memiliki jiwa sosial, ia rela menyumbangkan sebagian gajinya untuk membantu keluarga tahanan yang dalam pengawasannya.

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Gatot Subroto mengikuti pendidikan PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor. ia selesai dari sana dengan pangkat komandan kompi di Sumpyuh, Banyumas. Hingga akhirnya pangkatnya naik menjadi komandan batalyon. semasa menjadi tentara PETA, Gatot Subroto sering sekali menantang orang Jepang yang bertindak semena-mena.

Setelah penyerahan Jepang terhadap sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, Gatot Subroto bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian dikukuhkan menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Di TNI ia memegang beberapa jabatan penting, diantaranya pada masa Perang Kemerdekaan (1945-1950), ia pernah menjadi Panglima Divisi II, Panglima Corps Polisi Militer dan Gubernur Militer Surakarta dan sekitarnya. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia, ia kemudian diangkat menjadi Panglima tentara dan Teritorium (T&T) IV Diponegoro. akan tetapi pada tahun 1953 ia mengundurkan diri dari dinas Militer dan kembali aktif setelah tiga tahun kemudian setelah itu ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staff Angkatan Darat.

Jendral Gatot Subroto memiliki pengaruh besar dalam dunia militer Indonesia, salah satu gagasanya yang terkenal adalah dibentuknya Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).  Pada tanggal 11 Juni 1962 ia meninggal dunia di Jakarta dan dimakamkan Mulyoharjo, Ungaran, Yogyakarta.