Yosaphat Sudarso atau lebih dikenal dengan Yos Sudarso, lahir pada tanggal 24 Nopember 1925, di Salatiga, Jawa Tengah. Tamat dari sekolah tingkat dasar, ia kemudian melanjutkan ke Sekolah guru di Muntilan, tetapi tidak sampai tamat karena pada masa itu tentara pendudukan Jepang sudah memasuki Indonesia. Ia kemudian masuk ke Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang, lalu pendidikan opsir pada Giyu Usamu Butai . Setelah Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, Yos Sudarso bergabung dengan BKR-Laut, yang kemudian berubah nama menjadi Angkatan laut republik Indonesia (ALRI). Setelah pengakuan kedaulatan indonesia, karier Yos Sudarso terus menanjak dalam dinas militer Angkatan Laut. Ia diangkat menjadi komandan kapal, pada awalnya ia menjadi komandan kapal RI Gajah Mada, kemudian RI Raja Wali, RI Alu dan akhirnya RI Pattimura dan jabatan terakhirnya sebagai Deputi Staf Angkatan Laut dengan pangkat Komodor.
Presiden Sukarno pada bulan Desember 1961 mengumumkan pembentukan Tri Komando Rakyat (Trikora) sebagai usaha untuk membebaskan Irian Barat (Irian jaya) dari penjajahan Belanda. Pada saat itu Indonesia dan Belanda tengah bersitegang, Yos Sudarso sebagai Deputy Operasi pada masa itu memikul tanggung jawab yang besar. Pada tanggal 15 Januari 1962, tengah malam, di daerah perbatasan di Laut Aru ia memimpim Kapal RI Macan Tutul, bersama dua kapal lainnya, Ri Macan Kumbang dan RI Harimau melakukan patroli. Di Laut Aru, ketiga kapal tersebut diserang kapal penghancur Belanda secara tiba-tiba. Atas perintah Komodor Yos Sudarso, pertempuran sengit melawan kapal belanda pun terjadi, Karena lawan yang tidak seimbang, Kapal RI Macan Tutul yang dikomandoi olehnya pun kemudian dijadikan sebagai umpan agar dua kapal lainnya dapat meloloskan diri dari serangan kapal Belanda. Kapal-kapal perusak Belanda akhirnya memfokuskan serangan pada Kapal RI Macan Tutul hingga akhirnya tenggelam. Yos Sudarso pun gugur dalam pertempuran itu.