Nuku Muhammad Amiruddin atau lebih dikenal dengan Sultan Nuku lahir di Soa Siu, Tidore pada tahun 1738. Ia anak pertama dari dua bersaudara. Ia merupakan sultan dari Kerajaan Tidore yang naik tahta pada tahun 1779. Ayahnya adalah Sultan Jamaludin ditangkap dan ditawan Belanda pada tahun 1779 di Batavia (Jakarta). Belanda kemudian memilih penguasa boneka untuk menggantikan Sultan Jamaludin. Nuku Muhammad dan adiknya Kamaludin tidak menerima dan menentang Belanda karena telah memberikan kekuasaan pada orang yang tidak berhak. Karena merasa terancam oleh Belanda, kemudian ia meninggalkan Tidore, sedang adiknya kamaludin tetap tinggal. Pada tahun 1784 Kamaludin kemudian diangkat menjadi Sultan oleh Belanda menggantikan Patra Alam yang sebelumnya dipecat.
Selama meninggalkan Tidore, Nuku Muhammad berusaha menyatukan kerajaan-kerajaan kecil Seram dan Irian ia kemudian menjadi Sultan Seram dan Irian kemudian menjadikan Seram Timur sebagai pusat pertahanannya. Sebagai seorang sultan yang anti terhadap pendudukan Belanda, ia aktif melakukan penyerangan-penyerangan dan perlawanan. Belanda yang merasa mendapatkan tekanan dari pasukan Nuku Muhammad kemudian mengerahkan pasukan dalam jumlah besar, sehingga pada 1787 Belanda berhasil menguasai Seram Timur. Nuku Muhammad dan pasukannya yang berhasil meloloskan diri menuju ke pulau Gorong dam membangun pertahanan dengan kekuatan yang sudah melemah.
Untuk kembali memperkuat pasukannya, Nuku Muhammad kemudian melakukan kerja sama dengan Inggris untuk mendapatkan peralatan senjata dan mengizinkan mereka membuka kantor dagang dalam wilayah kekuasaanya. Setelah kekuatan militernya membaik Nuku Muhammad kemudian kembali menyerang Belanda. Pada tahun 1796 Nuku Muhammad dan pasukannya berhasil menduduki Pulau Banda.
Pasukan Nuku Muhammad terus melancarkan serangannya yang semakin hingga ke Tidore. Pada April 1797 Sultan Kamaludin yang merupakan penguasa boneka Belanda melarikan diri dari Tidore. Setelah berhasil menguasai Tidore kemudian ia juga dinobatkan sebagai sultan di sana dan terus berupaya untuk membebaskan Ternate dari pendudukan Belanda. pada tanggal tahun 1801 Nuku Muhammad dan pasukannya berhasil membebaskan Ternate. Setelah hidup damai selama beberapa tahun, kemudian pada 14 November 1815 ia meninggal dunia.