Tanjung Kodok
Salah satu kenikmatan hidup adalah
bercerita atau mendongeng untuk anak kita. Sayangnya perbendaharaan cerita saya
tidak banyak sehingga sering mengalami kesulitan bila harus sering bercerita.
Karena itu, saya membeli buku-buku cerita dan membacakannya untuk sang buah
hati.
Banyak manfaat yang bisa kita dapat dari
aktivitas bercerita. Selain mendekatkan diri dengan anak, kita juga bisa
mendapat banyak pelajaran dari cerita yang ada. Momen yang paling menarik
adalah saat anak-anak yang masih belajar membaca membacakan cerita di buku itu
secara terbata-bata. Lucu dan seru.
Salah satu cerita favorit kami adalah
Legenda Tanjung Kodok. Tempat ini berada di lokasi Wisata Bahari Lamongan. Saya
pernah berkunjung ke tempat wisata itu. Kapan-kapan apabila Anda ke Lamongan
atau Jawa Timur mampirlah kesitu.
Hanya saja, buat yang masih lajang
hati-hati berwisata di Tanjung Kodok, jangan sampai Anda menginjak kodok.
Konon, siapapun yang menginjak kodok disini kelak akan mendapat pasangan yang
buruk rupa. Seperti cerita dibawah ini.
Alkisah, anak-anak sebuah SMA di
Surabaya melakukan studi wisata ke Tanjung Kodok. Sebelum turun dari bus ketua
rombongan berpesan, “Ingat ya, jangan menginjak kodok, selain itu apapun boleh
kalian lakukan.” Mereka pun benar-benar memanfaatkan wisata itu dengan
penuh keceriaan.
Singkat cerita, 10 tahun kemudian mereka
melakukan reuni, semua yang hadir membawa pasangannya masing-masing. Melihat
pasangan mereka yang tidak terlalu cakep mereka saling mengejek, “Dulu kamu
nginjak kodok, ya?” Mereka pun tertawa bersama.
Namun ada satu orang yang dulu
tampangnya paling jelek di sekolah justru mendapatkan istri yang sangat cantik.
Bukan hanya bunga sekolah tetapi istrinya juga terkenal cerdas dan supel
di SMA favorit itu. Beberapa orang yang hadir di acara reuni bertanya
kepadanya, “Kamu dulu tidak nginjak kodok, ya?” Tiba-tiba istri lelaki itu yang
menjawab, “Saya yang nginjak kodok, mas…”