Kreativitas Hari
Kemerdekaan
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan,
17 Agustus, biasanya diadakan banyak lomba. Sejak saya kecil, lomba yang selalu
ada adalah panjat pinang. Kini di era yang semakin maju, lomba yang diadakan
semakin kreatif. Namun demikian, sesuatu yang kreatif harus dipahami secara
utuh agar kita paham maknanya.
Alkisah, di sebuah sekolah dasar
diadakan lomba kreativitas menyanyi. Seorang peserta maju, kemudian dengan
lantang menyanyikan lagu “enam belas agustus tahun empat lima…” Mendengar itu,
tiba-tiba dewan juri menyela dan berkata, “Salah! Yang benar adalah tujuh belas
agustus tahun empat lima… Itulah hari kemerdekaan kita.”
Setelah hening sejenak, dewan juri itu
kembali berkata, “Ayo ulangi lagi!” Sang murid mulai bernyanyi lagi, “Enam
belas agustus tahun empat lima…” Dewan juri menghentikan murid itu lagi sambil
bertanya, “Kamu bisa nyanyi, gak? Yang benar itu tujuh belas agustus tahun
empat lima… Ayo ulangi lagi! Bila sekali lagi salah kamu dinyatakan gugur.”
Kali ini sang murid tidak langsung
menyanyi. Dia berkata, “Bapak dan ibu dewan juri yang saya hormati, tidak ada
yang salah dalam lagu saya. Tolong dengarkan hingga saya selesai menyanyikan
lagunya.” Semua dewan juri sepakat dan memberi kesempatan kepada peserta lomba
itu.
Begitu hitungan ketiga, murid itu langsung
bernyanyi, “Enam belas agustus tahun empat lima, esoknya hari kemerdekaan kita.
Hari merdeka… Nusa dan bangsa.. [Silakan Anda lanjutkan sambil tersenyum penuh
semangat. Hehehe...