Pujilah Anakmu
dengan Tepat
Saat yang saya nanti-nanti zaman sekolah
dasar dulu adalah pulang cepat, karena gurunya rapat atau ada acara dengan
dinas pendidikan –istilahnya waktu itu koordinasi dengan PGRI (Persatuan Guru
Republik Indonesia). Sejujurnya saya, juga teman-teman, merasa senang kalau
pulang cepat. He…he…he…
Nah, sekarang, bila Anda sudah punya
anak, kira-kira apa yang Anda lakukan bila anak Anda pulang sekolah lebih cepat
dari biasanya? Apakah Anda marah? Anda menanyakan alasannya terlebih dahulu?
Atau, Anda memujinya? Cerita berikut bisa menjadi pelajaran.
Alkisah, seorang anak berusia 10 tahun
pulang sekolah lebih awal. Pukul 9 pagi dia sudah tiba di rumah, padahal biasanya
sekolah baru bubar pukul 3 sore. Walaupun agak heran, ibunya tetap menyambutnya
dengan hangat dan bertanya, “Kok sudah pulang anakku yang ganteng, kan masih
pagi?”
Sambil membanggakan diri anak itu
menjawab, “Iya mama, tadi aku bisa menjawab pertanyaan dari pak guru dengan
cepat. Aku dikasih hadiah sama pak guru pulang lebih cepat. Hebat kan aku
mama?”
Sambil tersenyum ibunya menjawab,
“Anakku pinter, itu turunan, seperti mama. Anak mama hebat. Mama bangga sama
kamu. Kamu cerdas seperti mama. Kalau sudah besar pasti kamu menjadi orang yang
terpandang. Kalau mama boleh tahu, memangnya tadi di sekolah pak guru bertanya
apa?
“Tadi pak guru bertanya kepada kita
semua, siapa yang melempar kepala bapak dengan kapur? Maka langsung saya
ngacung dan menjawab, saya pak guru!”